About Me

My photo
A simple girl, somewhere in a simple place with lots of dreams to persue...

Monday, October 15, 2012

Generasi Muda Indonesia

Assalamu'alaikum semuanya...
Ini pertama kalinya aku menulis di blog pakai bahasa Indonesia, jadi mohon dimaklumi kalau bahasaku kaku, membingungkan, ambigu, terlalu bertele-tele,dll.
Sekarang ini aku lagi galau memikirkan masalah yang terjadi di Indonesia, jadi mau enggak mau, aku harus menulis pakai bahasa Indonesia. Kan agak memalukan kalau ada orang lain yang baca...
Masalah ini sudah menghantui pikiranku sejak lama... Memang seharusnya aku tidak terlalu memikirkan hal-hal seperti itu dan fokus ke pelajaran aja tapi aku enggak bisa..
Baru-baru ini topik yang sering dibicarakan itu tentang tawuran antar-pelajar menyebabkan korban jiwa, dan Pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW. Dalam tulisan/artikel ini, aku mau nulis opiniku tentang
Tawuran.
Kenapa para pelajar itu tawuran? Apa yang menyebabkan pelajar saling bertengkar hingga tega membunuh orang lain???
Aku tidak habis berpikir kenapa seseorang tega atau cukup kejam untuk membunuh orang lain padahal orang itu saudaranya sendiri. Orang yang dibunuh itu saudara sesama pelajar, satu bangsa, satu pulau, satu propinsi, satu daerah, dan yang paling penting, satu lingkungan! Apakah tidak ada rasa solidaritas, atau tali persaudaraan sedikitpun?
Aku aja kalau naik angkot terus ada sesama pelajar walaupun beda sekolah dan aku enggak tahu dimana sekolahnya, ada  perasaan bangga dan suka di hatiku. Aku enggak kenal sama orang itu, tapi aku senang karena kita sama-sama pelajar, sama-sama kaum penerus bangsa, sama-sama anak-anak yang pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu.
Dendam apa yang cukup kuat untuk membunuh orang lain yang memiliki status yang sama dengan dirinya? Aku bisa menganggap wajar kalau dia punya dendam sama orang belanda karena sudah membuat rakyat Indonesia menderita, tapi aku yakin masalah yang menyebabkan pelajar itu membunuh pelajar lain enggak mungkin sampai setinggi itu. Aku malah enggak yakin kalau dia punya akal dan hati yang cukup untuk mikir sampai situ.
Terus kenapa Pemerintah dan Masyarakat enggak bertindak cepat mengenai kasus ini! Seharusnya ini masuk daftar kasus penting tingkat nasional! Bagaimana Indonesia bisa maju kalau generasinya bodoh seperti ini??? Dan aku berhak bilang kalau generasi ini mulai hancur karena aku termasuk dalam generasi ini!
Aku yakin banyak rakyat Indonesia apalagi sebagian pejabat-pejabat dan orang-orang kaya yang hanya memikirkan diri sendiri, kekayaan, dan kenikmatan dunia, sering membandingkan Indonesia dengan negara-negara yang makmur seperti Amerika, Inggris, dll. seolah-olah Indonesia enggak ada artinya dan tinggal di Indonesia adalh hal yang merugikan bagi mereka. Padahal kenyataannya merekalah yang merusak Indonesia! Orang-orang yang hanya memikiran kepentingan dirinyalah yang merusak negeri ini!
Menurutku reaksi pemerintah Indonesia terhadap kasus juga ini sangat lambat. Seharusnya sebagai orang-orang yang menjalankan roda pemerintahan mereka harus memikirkan kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Bagaimana mungkin negara ini bisa sejahtera dan makmur kalau generasi muda pengganti yang tua-tua hancur??? Tidak masuk akal sama sekali!!!
Aku sangat sedih bila memikirkan kebodohan generasiku. Aku mencintai negeri ini. Aku cinta Indonesia. Walaupun aku belum lama tinggal di sini, aku bangga menjadi warga Indonesia. Generasiku-terkadang termasuk aku- kurang dan bahkan tidak menghargai jasa-jasa para pahlawan yang mempertaruhkan nyawa demi mempertahankan dan memperoleh kemerdekaan. Bayangkan, betapa durhakanya kita. Mereka rela ditembak mati dan kita seolah-olah menertawakan dan tidak memedulikan pengorbana mereka.

Bayangkan bila ada pembunuh yang mau membunuh kita dengan cara yang kejam dan sadis dan tiba-tiba di depan kita ada pahlawan yang muncul jadi kita selamat terus pahlawan itu mati dengan keadaan yang mengenaskan. Lalu, pembunuh itu memberi kita permen yang beracun-dan kita tahu itu beracun- karena dia merasa bahwa tidak mungkin mebunuh kita dengancara seperti tadi karena kemungkinan besar kita akan lari. Pembunuh itu membujuk kita dan kita pun tergoda dan mau makan permen itu dengan sukarela. Bahkan kita memuja pembunuh itu karena memberi kita permen seolah dia dewa penyelamat padahal kita tahu bahwa permen itu beracun. Dan pahlawan yang mati tadi enggak kepikir lagi sama kita bahkan kita menertawakannya.

Bagaimana menurutmu cerita tadi? Pasti kalian berpikir cerita ini tidak masuk akal sama-sekali. Dan bahkan cerita ini cerita terkonyol yang pernah kalian baca. Namun, itulah yang terjadi saat ini.

Kita telah diselamatkan Allah SWT-melalui pahlawan yang mati karena dibunuh dengan kejam- dari masa penjajahan, Penderitaan, Kebodohan, dll. sehingga kita bisa hidup makmur dan penuh kebebasan di negeri ini. Tapi bukannya bersyukur, kita malah melalaikannya dan mengikuti tradisi barat yang dulu memperbudak kita dan melecehkan kita. Dan yang lebih bodohnya lagi, tradisi yang kita ikutin bukan tradisi orang jepang yang pantang menyerah atau apa, tapi tradisi mereka yang menyimpang agama dan moral seperti mabuk-mabukan, pesta pora, berzina, memakai narkoba, dan menganggap tinggal bersama orangtua itu seperti dalam kurungan-walaupun yang itu masih dimaklumi karena sebagian orangtua zaman sekarang juga sudah mengutamakan karir dibandingkan anak dan keluarga. Dan kita tahu bahwa semua yang kita ikuti itu membunuh kita secara perlahan-lahan dan menyakitkan yang ditutupi oleh kesenangan yang sementara.

Aku juga terkadang lalai dan mengaggap ketika orangtuaku membandingkan aku dengan kakekku dan diri mereka ketika mereka muda, mereka menyebalkan karena tidak memahamiku. Padahal mereka memang benar jika mebandingkan aku dengan orang-orang zaman dulu. Mereka harus bekerja keras demi meraih gelar sarjana, tetapi zaman sekarang, nyogok juga bisa dapat sarjana-walaupun aku yakin hidupnya bakalan sia-sia. Mereka harus melakukan pengorbanan dan kalau di film-film, mereka biasanya sedih dan nangis karena masalah mereka sudah terlalu berat untuk dipikul -kalau orang zaman sekarang, termasuk aku, kayaknya udah nangis-nangis dan merengek-rengek di pinggir jalan-, tapi orang zaman sekarang nangis karena diputus pacarnya lah, atau karena statusnya single, atau orangtuanya kejam karena enggak mau beliin iphone 5, tapi iphone 3 padahal yang lagi nge-trend itu iphone 5, dll.
Kayaknya kalau di cerita2, kita cocok dapat peran figuran yang memprovokasi masalah jadi rumit banget -aku paling benci tokoh itu kalau di cerita. Kenyataanaya kita memang selalu memprovokasi agar dunia ini hancur dengan gaya hidup dan model kita sekarang. Kalau keadaan Indonesia di zaman kita seperti ini, coba bayangin gimana keadaan Indonesia di zaman cucunya cucu kita... Udah tinggal reruntuhan kali ya??? Kalau enggak, orang-orang Indonesia sudah jadi sejarah yang dipelajari di sekolah seperti suku maya... Menyedihkan sih tapi menggelikan... Menggelikan karena aku yakin saat ini orang-orang yang bodoh-bodoh dan enggak punya cita-cita di negeri ini berpikir diri mereka hebat dan berkuasa dan mereka akan dikenal banyak orang... Mereka memang akan dikenal banyak orang tapi paling sebagai tokoh-tokoh sejarah yang menyebabkan kekacauan seperti Genghis Khan, Julius Caesar, dan Stalin. Eh, bukan ya? Oh iya, mereka enggak mungkin ya sehebat itu? Sekacau-kacaunya tokoh-tokoh itu, mereka bisa memperbesar wilayah mereka. Kalau generasi penyebab kekacauan sekarang ini akan diingat sebagai orang-orang bodoh yang saking bodohnya mencelakakan diri sendiri dan orang lain. Contoh: Pengguna narkoba, Orang yang melakukan zina, Orang-orang yang suka tawuran, dll.
Inti dari tulisan ini adalah, mari kita sebagai bangsa Indonesia dan Generasi muda penerus bangasa bersatu dan berusaha keras memajukan negara ini agar tempat tinggal kita, rumah kita, tanah air kita, dan bangsa kita ini menjadi bangsa yang maju dan negara-negara lain akan berpikir bahwa Indonesia memang negara yang patut dibanggakan. Mari kita mensyukuri kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT, atau Tuhan kita Yang Maha Esa. Mungkin kata-kata ini sudah sering kita dengar dan baca -apalagi di buku PKN- But I really meant what I said. I love this country, and I'm proud to be Indonesian.

Alhamdulillah, lega banget rasanya udah ngeluarin uneg-uneg yang 'Haunts my thoughts and dreams'! Aku berterima kasih kepada yang membaca dan aku harap tulisan ini ada manfaatnya. Salah satu cita-citaku adalah memajukan negeri ini jadi semoga tulisan ini bisa mengingatkan yang lain yang lupa.
Ini pertama kalinya aku nulis pakai bahasa Indonesia sejak aku datang ke Indonesia tahun 2008, jadi aku mohon maaf kalau banyak banget kesalahannya, baik dari penulisan, tata bahasa, dan ke-efektifan kalimat. Kalau ada yang mau komentar dan megkritik kekurangannya, silahkan. Aku malah berterima kasih karena dengan begitu aku bisa mengoreksi diri. Dan sekali lagi, makasih ya bagi yang udah baca. Aku juga minta maaf kalau perkataanku menyinggung dan enggak enak dibaca, tapi tulisan ini juga untuk mensehati aku sendiri kok. Oh iya, judul ini juga kayaknya enggak sesuai dengan konteks tapi sekali lagi, mohon dimaklumi. Sekian dulu ya hari ini :)
Terima Kasih! And Good Bye!
Shofia Masturi

No comments: